Perayaan St. Pio dari Pietrelcina

Padre Pio datang. Aku mengucapkan selamat perayaan hari raya kepadanya. Dia mengegeleng dan tersenyum. Dia berkata: "Segala puji bagi Yesus."

"Negara kamu berada di ambang keputusan penting dengan pemilu mendatang. Keputusan antara benar dan salah. Apakah warga ingin melanjutkan spiral menurunnya menuju perilaku amoral atau akan memilih redaksi kembali menjadi 'Satu Negara di bawah Tuhan'?"

"Jika kamu tidak bisa melihat ke mana kebijakan tertentu membawamu, keluarkan kepala dari pasir! Allah tidak ingin dosa-dosa seperti aborsi dan pernikahan sesama jenis menjadi isu hukum. Dosa adalah antara jiwa dan Allah - bukan jiwa, Mahkamah Agung, dan Allah! Berhenti dan pikirlah apa yang lebih penting - apa yang kamu inginkan atau apa yang Allah Perintahkan!"

"Negara ini memiliki kesempatan terakhir untuk meredamkan diri di mata Tuhan dan kembali ke kemakmuran. Jika tidak, negara akan semakin bergantung pada kekuatan asing anti-Kristen. Pilih yang baik."